Minggu, 29 Januari 2012

Lele Sangkuriang, Si Unggul Dari Sukabumi


Ade Sunarma
Lele sangkuriang sudah mulai dikenal luas. Namun masih banyak orang yang tidak tahu asal-usul ikan berkulit licin tersebut. Beruntung Gesit bertemu M. Abduh dan Ade Sunarma. Keduanya dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Selidik punya selidik, lele sangkuriang sejatinya adalah lele dumbo yang telah “direkayasa” sehingga memiliki keunggulan tertentu, seperti lebih tahan terhadap penyakit, pertumbuhan lebih cepat, dan jumlah telur yang dihasilkan lebih banyak.
Menurut Abduh, lele dumbo yang didatangkan ke Indonesia tahun 1985 lewat seorang pengusaha asal Tangerang sangat berkembang pesat. Namun sayangnya terjadi penurunan kualitas akibat perkawinan induk sekerabat (inbreeding). “Apalagi lele dumbo yang didatangkan ke Indonesia tersebut statusnya sudah hibrida. Induk jantan dari Taiwan sedangkan betinanya dari Afrika. Kita tidak punya induk murninya. Pada tahun 2000, setelah lele dumbo genap 15 tahun berkembang di Indonesia dilakukan analisis dan ternyata terjadi penurunan kualitas,” ungkap Abduh.
M.Abduh
 Melihat kenyataan tersebut, BBPBAT Sukabumi berusaha mengembalikan kualitas lele dumbo yang ada, dengan cara melakukan silang balik atau mengawinkan silang. Berdasarkan beberapa uji coba yang dilakukan, ternyata hasil persilangan terbaik yakni antara induk lele dumbo betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan induk yang dimiliki BBPBAT Sukabumi yang merupakan keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sementara itu, induk jantan F6 merupakan keturunan dari induk betina F2 yang juga masih sediaan induk di BBPBAT Sukabumi.
Menurut Ade, ternyata benih yang dihasilkan dari induk hasil silang balik tersebut terbukti unggul dan mendekati kualitas benih lele dumbo ketika awal diintroduksi ke Indonesia. Selain itu, kemampuan bertelur induk dan daya tetas telur terbilang tinggi.
Alhasil, pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.KP.26/MEN/2004 tanggal 21 Juli 2004,  lele hasil silang balik tersebut resmi dilepas secara luas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai komoditas baru ikan lele unggul. Lele tersebut kemudian diberi nama “lele sangkuriang” yang mengingatkan kita terhadap legenda Sangkuriang asal Jawa Barat (Dok. Tabloid Gesit)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar