Ade Sunarma |
Lele sangkuriang sudah mulai dikenal luas. Namun masih
banyak orang yang tidak tahu asal-usul ikan berkulit licin tersebut. Beruntung
Gesit bertemu M. Abduh dan Ade Sunarma. Keduanya dari Balai Besar Pengembangan
Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Selidik punya selidik, lele sangkuriang
sejatinya adalah lele dumbo yang telah “direkayasa” sehingga memiliki
keunggulan tertentu, seperti lebih tahan terhadap penyakit, pertumbuhan lebih
cepat, dan jumlah telur yang dihasilkan lebih banyak.
Menurut Abduh, lele dumbo yang didatangkan ke
Indonesia tahun 1985 lewat seorang pengusaha asal Tangerang sangat berkembang
pesat. Namun sayangnya terjadi penurunan kualitas akibat perkawinan induk
sekerabat (inbreeding). “Apalagi lele
dumbo yang didatangkan ke Indonesia tersebut statusnya sudah hibrida. Induk
jantan dari Taiwan sedangkan betinanya dari Afrika. Kita tidak punya induk
murninya. Pada tahun 2000, setelah lele dumbo genap 15 tahun berkembang di
Indonesia dilakukan analisis dan ternyata terjadi penurunan kualitas,” ungkap
Abduh.
M.Abduh |
Melihat kenyataan
tersebut, BBPBAT Sukabumi berusaha mengembalikan kualitas lele dumbo yang ada,
dengan cara melakukan silang balik atau mengawinkan silang. Berdasarkan
beberapa uji coba yang dilakukan, ternyata hasil persilangan terbaik yakni
antara induk lele dumbo betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi
keenam (F6). Induk betina F2 merupakan induk yang dimiliki BBPBAT Sukabumi yang
merupakan keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985.
Sementara itu, induk jantan F6 merupakan keturunan dari induk betina F2 yang
juga masih sediaan induk di BBPBAT Sukabumi.
Menurut Ade, ternyata benih yang dihasilkan dari induk
hasil silang balik tersebut terbukti unggul dan mendekati kualitas benih lele
dumbo ketika awal diintroduksi ke Indonesia. Selain itu, kemampuan bertelur
induk dan daya tetas telur terbilang tinggi.
Alhasil, pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan No.KP.26/MEN/2004 tanggal 21 Juli 2004, lele hasil silang balik tersebut resmi dilepas
secara luas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai komoditas baru ikan
lele unggul. Lele tersebut kemudian diberi nama “lele sangkuriang” yang
mengingatkan kita terhadap legenda Sangkuriang asal Jawa Barat (Dok. Tabloid
Gesit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar